Travel

4 Daftar kuliner malam hari terbaik di Jogjakarta

gudeg bromo

Jogjakarta memiliki 4 kuliner malam hari terbaik, berikut adalah alasan mengapa tempat terebut menjadi tempat kluiner malam hari terbaik di Jogjakarta.

Pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang dimiliki Yogyakarta. Latar belakang budaya dan indahnya kota Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan mengunjungi Yogyakarta. Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta menempati urutan kedua setelah Bali.

Wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta berasal dari dalam negeri dan mancanegara. Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mencapai 1.456.980 orang dengan 152.843 wisatawan dari mancanegara dan 1.304.137 wisatawan dari dalam negeri.

Bentuk wisata di DIY meliputi wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya seperti resort, hotel, dan restoran.

Sektor pariwisata yang maju membuat bidang kuliner semakin berkembang. Kuliner Yogyakarta bisa dijumpai sepanjang waktu. Keindahan Yogyakarta di malam hari, membuat wisatawan ingin menikmatinya dengan berkeliling kota sekaligus mencicipi kuliner malamnya.

Kuliner ini hanya bisa ditemui di malam hari mendekati tengah malam. Walaupun hanya buka di malam hari hingga dini hari, penikmat makanan ini tetap banyak bahkan perlu mengantri untuk mencicipinya. Kuliner malam Yogyakarta yang harus dicoba dan sayang untuk dilewatkan yaitu :

  1. Gudeg Bromo Bu Tekluk
    Salah satu warung gudeg yang berjualan di malam hari yaitu Gudeg Bromo atau Gudeg Bu Sukijo atau disebut juga sebagai Gudeg Bu Tekluk. Lokasi Gudeg Bromo berada di Jalan Gejayan sebelah utara Gedung Pusat Universitas Sanata Dharma Nama Gudeg Bromo ini diambil karena lokasi berjualannya dekat dengan gang Bromo. Berbeda dengan gudeg pagi yang biasanya berbentuk kering, Gudeg Bromo berbentuk basah dengan krecek kulit kerbau. Gudeg Bromo membuka warungnya mulai dari pukul 23.00 WIB hingga 05.00 WIB.
  2. Gudeg Pawon
    Gudeg Pawon merupakan penjual gudeg yang membuka lapaknya di malam hari. Pawon dalam bahasa Indonesia berarti dapur. Gudeg Pawon memang tergolong unik karena membuka warungnya di rumah dan pengunjung langsung mengantri di dapur. Lokasi warung gudeg ini berada di Jl. Prof. DR. Soepomo setelah Kampus UTY Fakultas Bahasa dan Sastra lalu masuk Jalan Janturan. Gudeg yang dijual berjenis gudeg basah lengkap dengan tambahan sambal krecek, telur, tahu, tempe, dan ayam kampung. Gudeg Pawon buka mulai pukul 22.30 dan tutup setelah habis.
    Mie Ayam Grabyas Red Door
    Penjual mie ayam lazimnya berjualan pada pagi atau siang hari. Berbeda halnya dengan warung Mie Ayam Grabyas Red Door yang membuka lapaknya mulai pukul 00.00 hingga pukul 04.00 pagi. Lokasi berjualan warung ini berada di jalan Malioboro seberang Hotel Innna Garuda. Mie ayam ini memiliki keunikan dengan toping yang disajikan. Mie ayam ini ditaburi dengan grabyas atau kulit ayam yang digoreng kering. Rasa mie ayam yang nikmat dengan taburan kulit ayam goreng kering akan terasa hangat dan gurih jika disantap di malam hari.
  3. Soto Sampah
    Nama Soto Sampah memang terdengar aneh ditelinga wisatawan Yogyakarta. Namun nama yang unik ini membuat wisatawan penasaran dan ingin untuk mencobanya langsung. Soto Sampah pada dasarnya memang sajian soto daging biasa, akan tetapi ditambah taburan remah-remah gorengan, lauk pauk, dan lainnya sehingga di sebut soto sampah. Tambahan taburan dan lauk diatas soto membuat sajian ini terasa lebih nikmat. Lokasi berjualan warung Soto Sampah terletak di Jalan Kranggan, di sebelah utara Tugu Jogja di dekat SPBU. Hidangan hangat dan nikmat ini dapat dibeli mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 pagi
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments